Wartawan Israel Bongkar Skandal Lukisan Istri Olmert

Written By Dunia Islam on Senin, 12 April 2010 | 03.10

TEL AVIV – Wartawan Investigasi Yoav Yitzhak, yang pertama kali melaporkan mengenai dugaan kasus korupsi proyek Holyland (tanah suci), pada hari Minggu menuding mantan perdana menteri Israel Ehud Olmert telah menerima suap, ia menuding Olmert telah memberikan keuntungan kepada Alfred Akirov, seorang pengembang, karena Akirov telah membeli lukisan istri Olmert, Aliza, dengan harga yang signifikan.
Menurut Yitzhak, Akirov membeli lukisan tersebut ketika Olmert masih menjadi walikota Yerusalem, antara tahun 1993 dan 2003, ketika konstruksi pusat perbelanjaan Mamilla, yang terletak di seberang Gerbang Jaffa Kota Tua Yerusalem, disetujui.
Mall tersebut dibangun oleh Al-Rov group, yang kala itu menjadi milik Akirov. Mall tersebut dibuka pada tahun 2007.

Kepada harian Jerusalem Post, pada hari Minggu yitzhak mengatakan bahwa keuntungan yang diberikan Kotamadya Yerusalem kepada Akirov termasuk mempercepat keluarnya izin pembangunan, meningkatkan hak-hak bangunan dan kemungkinan keuntungan pajak.
“Yang menjadi keuntungan terbesar, termasuk ketinggian struktur bangunan dan persentase konstruksi (pada kapling tanah) yang diizinkan.”
Yitzhak mengatakan bahwa meski tudingan tersebut mengingatkan kembali pada investigasi Holyland dalam banyak hal, namun hal itu berbeda dengan proyek Holyland karena Tembok Mamilla tidak merusak pemandangan Yerusalem, ia menambahkan bahwa Akirov “membangun sesuatu yang indah di Yerusalem.”
Avraham Haiman, hakim pengadilan magistrat Rishon Lezion menyebut menara tempat tinggal Holyland sebagai bangunan aneh yang menakutkan dalam sebuah sedang dengar pendapat para tersangka penyuapan.

Yitzhak menambahkan bahwa terlalu dini untuk membahas mengenai barang bukti yang mungkin tersedia untuk mendukung klaimnya.
Amir Dan, seorang juru bicara Olmert, menanggapi tudingan tersebut dan berkata, “Tidaklah tepat untuk menanggapi tudingan-tudingan tersebut.”
Pada bulan Juli 2008, Yitzhak membongkar kasus dugaan penyuapan pembangunan menara tempat tinggal Holyland di pemukiman Malha, Yerusalem, di situs News First Class miliknya.
Dia mengirimkan informasi dugaan korupsi yang dihimpunnya kepada penyelidik polisi, ditambah dengan daftar saksi mata dan daftar tersangka utama dalam kasus tersebut.
Minggu lalu, polisi menangkap lima orang sehubungan dengan investigasi tersebut, termasuk mantan orang kepercayaan Olmert, Uri Messer, yang diduga berperan sebagai perantara yang menghubungkan pemberi dan penerima uang suap, dan Uri Sheetrit, mantan insinyur perkotaan Yerusalem yang dituding menerima suap agar mendukung proyek Holyland.
Yitzhak menyebut Akirov dan Olmert sebagai kawan yang amat dekat, ia menambahkan bahwa Akirov membela sang mantan perdana menteri di hadapan publik untuk menjawab hujan tudingan kejahatan Olmert.
Yitzhak mendesak polisi untuk meluncurkan investigasi baru dan menyelidiki klaimnya tersebut.
Seorang sekretaris yang pernah bekerja di kantor Ehud Olmert ketika masih menjabat sebagai Menteri Industri, Perdagangan dan Tenaga Kerja memberikan kesaksian pada bulan Maret lalu. Ia mengatakan, Shula Zaken, ajudan dekat Olmert, memerintahkan dirinya dan para sekrtaris lain untuk mencuri dengar percakapan-percakapan Olmert, menuliskan isinya, kemudian menyerahkannya kepada Zaken.
Olmert, mantan perdana menteri Israel, dan Zaken tengah disidangkan di Pengadilan Distrik Yerusalem atas sejumlah tuduhan. Salah satunya, yang ditujukan pada Zaken, adalah mencuri dengar percakapan Olmert tanpa sepengetahuan yang bersangkutan selama tiga tahun.

0 komentar:

Posting Komentar