Menurut laporan media armada kapal Turki yang akan berangkat menuju Gaza tersebut mengangkat tema "Kami adalah bagian dari Palestina", akan ikut bergabung dengan kapal lain dan delegasi dari 15 negara, tiga kapal berasal dari Inggris, satu dari Yunani dan satu lagi dari Irlandia.
Sementara itu, kepala bantuan kemanusiaan Turki, Bülent Yıldırım mengatakan bahwa ide armada kapal bantuan kemanusiaan itu telah ada sejak sekitar setengah tahun lalu berasal dari hasil konsultasi antar berbagai perwakilan organisasi masyarakat sipil dunia.
Dia menambahkan bahwa penyelenggara konvoi, telah mengontak beberapa perusahaan pelayaran tetapi kebanyakan mereka menolak untuk kapalnya disewa sebelum adanya jaminan kapal mereka kembali dalam keadaan utuh, dan belum lagi masa sewa yang tidak spesifik karena penyelenggara tidak tahu persis berapa banyak waktu yang dibutuhkan konvoi untuk menuju ke Gaza dan kembali lagi ke Turki.
Yıldırım juga menyerukan kepada penguasa negara-negara Islam untuk mendukung rakyat Gaza yang telah lama di blokade, ia juga menyatakan bahwa rakyat Palestina tidak sendirian dalam menghadapi penjajah Israel.
"Palestina adalah satu dan tak terpisahkan, tidak ada perbedaan bagi kami antara Gaza dan Tepi Barat, dan tidak ada perbedaan antara Gaza, Tepi Barat dengan Istanbul, Kami akan membuktikan bahwa anda (rakyat Palestina) tidak sendirian," seru Yıldırım.
Konvoi kemanusiaan yang akan berangkat menuju Gaza, juga akan melibatkan delegasi dari Indonesia, tercatat Mer-C dan KISPA dibawah pimpinan Ust. Ferry Nur telah mengkonfirmasikan keberangkatan mereka bersama dengan delegasi dari negara-negara lain menuju Gaza. Bahkan Mer-C sendiri telah membeli kapal untuk mengangkut bantuan kesana.
0 komentar:
Posting Komentar