Al Jazeera Cegah Palestina Saksikan Real Madrid VS Barcelona

Written By Dunia Islam on Senin, 12 April 2010 | 03.27

BETHLEHEM – Al Jazeera Sports telah melarang stasiun Palestina menyiarkan ulang pertandingan sepakbola antara Real Madrid melawan Barcelona pada hari Sabtu (10/4), terlepas dari antusiasme warga Palestina terhadap olahraga itu.

Penasihat hukum kantor berita Al Jazeera, Abdallah Al Jallad, menginformasikan pemilik stasiun atas larangan tersebut. “Kami ingin menginformasikan kepada Anda bahwa hak siaran untuk program-program berita Al Jazeera Sport dikodekan dan dikhususkan. Mereka tidak dapat ditayangkan untuk umum menurut hukum tersebut jadi kami meminta agar Anda tidak menyiarkan mereka. Kami meminta kerjasama penuh Anda sehingga kami tidak perlu mengambil prosedur hukum yang dibutuhkan,” bunyi surat tersebut.


Pertandingan pada hari Sabtu akan menguji ketetapan hati para penggemar sepakbola Palestina, yang sering dilarang menonton pertandingan di luar negeri karena dianggap sebagai ancaman keamanan, atau karena mereka tidak memiliki biaya untuk perjalanannya. Terlebih lagi, warga Palestina di Gaza dilarang keluar dari wilayahnya akibat blokade Israel.

Namun, seorang karyawan di sebuah stasiun TV Palestina swasta mengatakan bahwa “Kami akan menayangkan pertandingan itu. Kebanyakan warga Palestina tidak mampu berlangganan kanal berkode. Kami akan menawarkan solusi kreatif dan tidak akan membiarkan olahraga populer hanya tersedia bagi orang kaya.”

“Kami akan melanggar hukum hanya untuk pertandingan ini. Saya rasa Al Jazeera, sebuah kanal yang kaya, akan mengejar warga Palestina hanya karena mereka menonton pertandingan yang mereka cintai,” ujarnya.

Otoritas Palestina sebelumnya telah melarang Al Jazeera beroperasi di Tepi Barat dan mengancam akan mengambil tindakan hukum atas tuduhan yang ditayangkan oleh kanal tersebut terhadap Presiden Mahmoud Abbas.

Kanal itu diduga menayangkan tuduhan konspirasi dengan mengutip Farouq Al Qadoumi, seorang figur senior di dalam partai Abbas, Fatah.

Kementerian Informasi Palestina menuduh kanal berita Arab itu menyebarkan kebohongan yang akan menimbulkan kekerasan melawan otoritas yang menjalankan Tepi Barat.

”Terlepas dari seruan berulang-ulang kami pada Al Jazeera untuk tetap obyektif, kanal itu masih saja menghasut,” ujar Kementerian.

Menurut sebuah laporan pemberitaan Gulf News, seorang presenter Al Jazeera mengekspresikan keheranannya pada keputusan otoritas Palestina itu.

Presenter tersebut dilaporkan telah menambahkan bahwa Al Jazeera adalah salah satu dari beberapa kantor berita yang memberitakan pernyataan Al Qadoumi.

0 komentar:

Posting Komentar